Sindrom Metabolik Dari Gejala ke Komplikasi yang Berbahaya

Apa itu Sindrom metabolik?sebaiknya baca terlebih dahulu
Sindrom Metabolik.Waspadalah Bila Lingkar Perut Melebar.Walaupun sebagian besar gejala-gejala Sindrom metabolik itu tidak dirasakan oleh penderitanya,akan tetapi perlu di waspadai sebagai risiko tinggi bila seseorang mengalami obesitas sentral,yaitu pengukuran lingkar perut yang>90 cm untuk pria.>80 cm untuk wanita.

Jadi sekarang ini memilik ukuran badan gemuk berlebihan (obesitas) tidak lagi di anggap sebagai tanda kemakmuran.

Selain tidak enak di pandang,terutama para wanita,penelitian mengungkap bahwa obesitas yang menjadi epidemi itu merupakan awal terjadinya sindrom metabolik yang akan menjadi gudang penyakit berbahaya.

Apa itu Sindrom metabolik?sebaiknya baca:  Sindrom Metabolik.Waspadalah Bila Lingkar Perut Melebar.Walaupun sebagian besar gejala-gejala Sindrom metabolik itu tidak dirasakan oleh penderitanya,akan tetapi perlu di waspadai sebagai risiko tinggi bila seseorang mengalami obesitas sentral,yaitu pengukuran lingkar perut yang>90 cm untuk pria.>80 cm untuk wanita.    Jadi sekarang ini memilik ukuran badan gemuk berlebihan (obesitas) tidak lagi di anggap sebagai tanda kemakmuran.    Selain tidak enak di pandang,terutama para wanita,penelitian mengungkap bahwa obesitas yang menjadi epidemi itu merupakan awal terjadinya sindrom metabolik yang akan menjadi gudang penyakit berbahaya.    Obesitas saja sudah membuat tubuh cepat lelah ,pernapasan terganggu,bahkan nafas dapat terhenti ketika tidur.    Komplikasi utama sindrom metabolik adalah penyakit jantung koroner,struk dan diabetes melitus tipe 2.tekanan dan kadar lemak darah yang tinggi (dysplidemia) pada mereka yang mengalami sindrom metabolik dapat menyebabkan resiko peningkatan terjadinya penyumbatan pembuluh darah ( Foster plague buildups ini arteri wall).   Sedangkan resistensi insulin atau penurunan kemampuan tubuh memproses gula ,terjadi beberapa tahun sebelum penderita dinyatakan positif diabetes tipe 2.    Penyakit lain yang berhubungan dengan sindrom metabolik adalah perlemakan hati(Non-alcoholic steatohepatitis/NASH).   Sindrom polikista Ovarium (polycystic ovary syndrome).kelebihan zat besi,sehingga Hb tidak peka lagi karena terikat oleh glukosa yang berlebihan di dalam darah (hemochromatosis) dan kulit bercak hitam (acanthosis nigricans).   Sindrom metabolik bagaikan alert systems,walaupun tidak menimbulkan  rasa sakit gejala yang mencurigakan,sehingga di perlukan pemeriksaan laboratorium agar dapat melakukan intervensi untuk mencegahnya berkembang menjadi penyakit berbahaya sebagai komplikasinya nanti.    Jika perut mulai membuncit akibat lemak berlebih yang menumpuk dengan gejala pakaian yang biasa di pakai terasa sempit di bagian perut ,disertai dengan tekanan darah yang tinggi ,sebaiknya waspada akan terjadinya sindrom metabolik.    Lakukan tes selengkapnya untuk mengetahui apakah benar positif menderita sindrom ini atau masih belum membahayakan.    Karena itu,agar sindrom metabolik tidak berkembang menjadi penyakit berbahaya ,perlu dilakukan usaha memerangi obesitas dengan:    1.Menurunkan berat badan  2.mendeteksi kelainan,(lingkar perut,tekanan darah dan data pemeriksaan laboratorium  3.intetvensi terhadap kelainan yang di temukan (diet,olahraga,dan obat obatan)dan  4.evaluasi serta pemantauan secara berkala (pemeriksaan fisik dan laboratorium).
Sindrometabolik


Obesitas saja sudah membuat tubuh cepat lelah ,pernapasan terganggu,bahkan nafas dapat terhenti ketika tidur.

Komplikasi utama sindrom metabolik adalah penyakit jantung koroner,struk dan diabetes melitus tipe 2.tekanan dan kadar lemak darah yang tinggi (dysplidemia) pada mereka yang mengalami sindrom metabolik dapat menyebabkan resiko peningkatan terjadinya penyumbatan pembuluh darah ( Foster plague buildups ini arteri wall).

Sedangkan resistensi insulin atau penurunan kemampuan tubuh memproses gula ,terjadi beberapa tahun sebelum penderita dinyatakan positif diabetes tipe 2.

Penyakit lain yang berhubungan dengan sindrom metabolik adalah perlemakan hati(Non-alcoholic steatohepatitis/NASH).

Sindrom polikista Ovarium (polycystic ovary syndrome).kelebihan zat besi,sehingga Hb tidak peka lagi karena terikat oleh glukosa yang berlebihan di dalam darah (hemochromatosis) dan kulit bercak hitam (acanthosis nigricans).

Sindrom metabolik bagaikan alert systems,walaupun tidak menimbulkan  rasa sakit gejala yang mencurigakan,sehingga di perlukan pemeriksaan laboratorium agar dapat melakukan intervensi untuk mencegahnya berkembang menjadi penyakit berbahaya sebagai komplikasinya nanti.

Jika perut mulai membuncit akibat lemak berlebih yang menumpuk dengan gejala pakaian yang biasa di pakai terasa sempit di bagian perut ,disertai dengan tekanan darah yang tinggi ,sebaiknya waspada akan terjadinya sindrom metabolik.

Lakukan tes selengkapnya untuk mengetahui apakah benar positif menderita sindrom ini atau masih belum membahayakan.

Karena itu,agar sindrom metabolik tidak berkembang menjadi penyakit berbahaya ,perlu dilakukan usaha memerangi obesitas dengan:

1.Menurunkan berat badan
2.mendeteksi kelainan,(lingkar perut,tekanan darah dan data pemeriksaan laboratorium
3.intetvensi terhadap kelainan yang di temukan (diet,olahraga,dan obat obatan)dan
4.evaluasi serta pemantauan secara berkala (pemeriksaan fisik dan laboratorium).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Warga Batak

Formulir Kontak